Home » , , » Buat Yang Belum Tau | Fire Alarm System

Buat Yang Belum Tau | Fire Alarm System

By Dion Mloto on 26.1.17

Assalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokaatuh,.. *Tumben salamnya bener* Hee.. iya ni bro,. dedemitnya lagi liburan ke Singapur,.

Fire Alarm System
Emm,,., di sini Dion Mloto cuma pengen cuap-cuap sedikit buat yang belum tau saja yaitu tentang fire alarm system. Bukan sharing sih bro, tapi cerita pendek yang ndak tau nanti ada sambungannya atau langsung tamat.

Beberapa hari lalu saya dan team melakukan serangkaian test fire alarm system gedung. Kebetulan gedung perkantoran bertingkat tinggi. Sebentar! Aku bingung bikin pendahuluan. Sebenarnya sudah lama saya ingin mencatat bab ini tapi berhubung lupa, jadi baru sekarang terealisasi dengan cara seadanya. *wis ben ndak karu-karuan ra popo, penting aku nulis* Saya men-catat! berdasar kejadian-kejadian yang ada di lapangan terkait dengan tes fire alarm system.

Sebagai petugas,*Ciee... WeKaWeKaWeKa* saya merasa agak 'gimana gitu' mendapati sikap acuh tak acuh penghuni, pengunjung atau tamu yang ada di gedung2 publik atau gedung bertingkat pada saat mendengar alarm kebakaran berdering. Memang yang kami lakukan hanya simulasi. Tetapi kesadaran orang masih minim tentang pentingnya sebuah simulasi untuk keselamatan diri.

Dari temuan di lapangan tersebut saya membuat catatan di sini, di blog Dion Mloto, beberapa hal buat yang belum tau saja. Yang sudah tau ya ndak usah baca ndak papa. Monggo langsung di close saja.

Jadi, kalau sampeyan sering berkunjung ke gedung perkantoran, tempat-tempat umum, gedung film atau mall-mall apalagi gedung bertingkat tinggi, waspadalah saat mendengar alarm berdering. Baik itu berupa sirine atau bel panjang serentak dalam suatu bangunan, gedung kantor, mall dan lain-lain,. segera LUPAKAN TUJUAN DAN KEINGINAN ANDA.

Alarm yang sampeyan dengar adalah bentuk pemberitahuan bahwa sedang terjadi BAHAYA di gedung tersebut. Apa yang harus di LAKUKAN SAAT MENDENGAR ALARM? Berikut ini saya tulis sebatas kemampuan yang saya miliki:
  • Ketika alarm berdering panjang, hentikan semua aktifitas. Sadari di mana anda berada saat itu. *kok begitu?* Orang yang sedang melakukan aktifitas, belanja di mall misalnya, akan selalu fokus pada kepentingannya sendiri dan mengabaikan keadaan sekitar. Coba ingat-ingat, saking asyiknya keliling milih barang tau-tau mentok gudang. Rata-rata orang hanya mampu konsentrasi pada 1 hal saja dan mengabaikan hal lain. Oleh karena itu, ketika alarm tanda bahaya berbunyi, segera hentikan aktifitas dan segera sadari di mana anda berada saat itu.
  • Fokus pada sumber suara alarm,. 1 titik? 2 titik? 3 titik atau seluruh ruangan, seluruh lantai atau semua lokasi di gedung tempat tersebut. Tingkatkan waspada, segera mendekat dengan keluarga.
  • Kondisikan diri tetap tenang dan mulailah mencari petunjuk di mana lokasi tangga darurat terdekat dari tempat anda berdiri. INI YANG TERPENTING!! Ada lo orang yang masih tanya tangga darurat di mana gitu, padahal di ujung koridor terpampang rambu dengan lampu terang bertuliskan 'EXIT' diikuti tanda panah. Kok masih tanya, berarti orang itu masuk gedung ya asal masuk gitu aja, wis! Ndak pernah memperhatikan A I U E O nya.
  • Kemudian, tanpa menunggu reaksi orang lain, tanpa menunggu komentar orang lain, tanpa mempedulikan sikap orang lain segera ajak keluarga menuju tangga darurat, ndak usah mikirin belanjaan. Nanti balik lagi kalau sudah aman.
  • Usahakan tetap tenang. POINT INI SANGAT SUSAH di terapkan, sangat susah di lakukan pada saat kejadian nyata terjadi. Secara teori boleh anda bilang "helleh pokoknya tenang" - "gampang itu" Oke ndak papa,. Sampeyan bilang seperti itu karena belum pernah berada di tempat di mana asap memenuhi ruangan hingga orang yang tepat di depan anda ndak kelihatan. Bingung bro, yakin deh! Anda hanya melihat kebakaran di tivi-tivi, di youtube, gambar di koran, atau kebetulan pas lagi jalan lihat kebakaran. Yakin lah sodara, kondisinya sangat berbeda saat di kepung asap. Tidak seperti yang anda bayangkan.
  • Lalu, meskipun sedikit panik, jangan trus grabak grubuk. Jangan terlihat kalau sebenarnya anda juga panik. Ajak keluarga bergegas keluar gedung atau mall melalui tangga darurat. Jangan pedulikan komentar orang yang acuh.
Mungkin hanya itu poin pentingnya. 
Intinya begini, kalau udah denger alarm bunyi, persiapkan diri untuk mencari tangga darurat terdekat. Ndak usah tanya "ada apa? Ini beneran apa enggak?". Judule alarm bunyi, lari keluar nyelametin diri gitu aja. Cilakanya ada lo orang yang malah nyeletuk "ah alarmnya error kali!" Ampun nagdepi orang macam gini. Iya memang saat itu cuma simulasi dan tes fire alarm system doank. Tapi tau ndak? keseringan nyeeletuk kayak gitu lambat laun alam bawah sadar akan mencatat hal serupa. Nah kalo pas kejadiannya beneran kebakaran, pasti masih sempet mikir "ah error kali!" padahal api udah gede.

Saat kita berpikir 'alarm error' 'cuma simulasi' atau 'ah bo'ongan' kita telah membuang waktu sekitar 1 menit. Waktu 1 menit cukup untuk kita melarikan diri dari bahaya api. Jangan buang waktu sia-sia saat alarm bahaya berdering.

Bukan teori yang saya bicarakan, tapi kenyataan di lapangan. Menghadapi rasa panik lebih sulit dari pada menghadapi keadaan di TKP. 8 tahun saya memegang fire fighting system tapi saya masih harus masuk RSCM dengan 23 jahitan karena jadi korban 'PANIK'. Banyak teori yang saya pelajari, saya pahami dan coba saya terapkan dalam simulasi,.  Bahkan saya sempatkan bertanya langsung dengan para personil Dinas Pemadam Kebakaran cara mengatasi panik. Tapi kenyataannya saat benar-benar berhadapan dengan api semua teori itu ilang gitu aja, nggak inget. Apalagi nyempet-nyempetin santai "ah inilah itulah" Goshong!

Cerita lagi ni,...
Sejauh yang saya tau, saat terjadi kebakaran, orang tewas bukan karena api, tapi justru karena asap. Asap akan membuat kita tak mampu melihat, tak bisa bernafas, akhirnya bingung di lanjut dengan panik. Detak jantung meningkat, konsumsi oksigen ikut meningkaat, Oksigennya ndak ada karna kalah sama asap (carbon monoksida), ya uwis akhirnya lemas, nggak bisa ngapa-ngapain. Api bentar lagi nyamber kaki. Jangan sampai lah kayak gitu,. makanya balik lagi alarm itu bukan mainan.

Kami (engineering) mempersiapkan system penanggulangan bahaya, khususnya bahaya kebakaran untuk keselamatan anda. Tetapi tanpa adanya pro-aktif dari diri anda sendiri, kami juga tak mampu berbuat banyak. Perlu contoh? saya beberapa kali mendapatkan pengalaman tentang sikap acuh tak acuh ketika alarm tanda bahaya berbunyi. Ceritanya singkatnya gini:

Waktu itu saya bertugas untuk memastikan bel alarm tiap lantai berdering serta memastikan sprinkler system dan hydrant system berfungsi dengan baik. Saya dapati beberapa staf masih cuek keluar masuk toilet dengan santai, ada yang ogah-ogahan jalan menuju tangga darurat, ada yang malah bilang 'ah saya nunggu lift aja, males lewat tangga darurat' Nah loh?! Saya ndak bisa maksa karena memang yang kami lakukan adalah simulasi, mungkin kalau saat itu adalah kejadian nyata (kebakaran beneran) tak peduli dia staf atau bos, akan saya paksa masuk tangga darurat. Hee... Yach lihat sikon dan sikap orang-orang seperti itu, hanya bisa geleng-geleng kepala saja. Cuma berguman 'Cara berpikirnya seperti itu ya, gimana kalau nyata? ckckckckck..'

  • Satu lagi,.. Saat alarm berdering, jangan menunggu lift atau mencoba mendekati pintu lift. Penjelasannya begini: Saat alarm kebakaran berdering di seluruh gedung, baik mall, perkantoran terlebih gedung bertingkat tinggi. Elevator system akan segera memanggil semua lift yang masih beroperasi untuk segera turun ke lantai GF (Ground Floor) istilahnya Homing. Setelah itu semua lift akan mati otomatis dan anda tidak akan dapat menekan tombol lift. Hanya lift evakuasi yang masih bisa beroperasi, itupun harus di handle oleh petugas khusus (biasanya engineering atau personil damkar). Jadi kalau anda menunggu lift sama halnya menyerahkan diri kepada api. Sadis ya?! Emang iya! Kadang orang awam sulit di kasih pengertian,. di kasih tau malah galakan dia.. Kesel juga ngadepi orang kayak gini.

Mungkin ada yang tanya, kalau yang lagi hamil gimana? Jadi begini, buat ibu hamil kami memiliki prosedur khusus untuk menangani/mengevakuasi. Yang perlu di lakukan adalah mencari tempat aman di lantai tersebut yang mudah terlihat,. tunggu sampai petugas datang menolong anda. Petugas akan menyisir seluruh lantai dan ruangan untuk mengevakuasi korban luka dan ibu hamil yang tidak mampu menuruni tangga darurat. Anda akan di evakuasi menggunakan lift khusus yang di dampingi petugas. Jadi bagi ibu hamil jika memang tak mampu menuruni tangga darurat, jangan memaksakan diri, lebih baik menunggu petugas menjemput anda. Prosedur ini sudah ada pada gedung-geduk layak pakai.

Kembali ke topik fire alarm system, fungsi utama dari fire alarm adalah peringatan/ pemberitahuan dini tentang adanya bahaya. Baik kebakaran, bencana alam, gempa bumi dan lain-lain. Jadi jangan cueh bebey kalau mendengar alarm berdering panjang. Jangan pake tanya 'dimana kebakarannya?' 'lantai berapa yang kebakar?' buang-buang waktu itu. Saat alarm berdering 'Time Is Life' bukan lagi 'Time Is Money'. Nyowo bro....

*Apalagi yang perlu saya catat?*

Jadi intinya, rubahlah pola pikir dan cara merespon adanya alarm tanda bahaya. Sekali lagi, jangan cuek bebek, jangan menganggap alarm cumak bunyi-bunyian. Terlebih saat anda sedang berada di gedung bertingkat tinggi. Waktu untuk menuruni tangga darurat yang harus di kalkulasi. Jangan pikirkan kebakaran dimana atau ada apa. Misalnya saat alarm berdering, anda berada di lantai 29. Artinya anda harus menuruni 5-20 anak tangga kali 29 lantai. Cukup nggak tenaga yang anda miliki?

Kiranya hanya itu yang bisa saya catat,. Artikel ini saya tulis khusus buat yang belum tau tentang fire alarm system saja, bagi yang sudah paham kayaknya ndak perlu baca sampai baris ini. Tapi berhubung sudah terlanjur saya ucapkan terimakasih atas waktu yang anda buang untuk membaca tulisan acak kadut ini. Sekian saja terimakasih sudah mampir.

*Tentang apa yang harus anda lakukan saat terjebak dalam lift, akan saya update di lain waktu..

Update...

Artikel tentang Apa yang harus di lakukan saat terjebak di dalam lift sudah bisa di baca, silakan berkunjung ke sini 

0 comments:

Post a Comment

Kalau komentar belum di jawab, artinya saya jarang online atau memang ilmu saya belum sampai ke situ bro,